Rabu, 13 November 2013

Daur Ulang Sampah Plastik

Plastik adalah material yang sering kita jumpai sehari-hari. Banyak produk yang menggunakan bahan plastik, baik untuk kemasan maupun bahan dasar. Plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dengan sifatnya yang ringan, tahan air dan harganya yang relative murah serta terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Dengan keunggulan itulah plastik banyak digemari dan banyak digunakan dalam hampir semua aspek kehidupan manusia. Akibatnya sampah yang berasal dari plastik jumlahnya akan semakin bertambah. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan alam jika jumlahnya melebihi ambang batas. Ada 3 jenis sampah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu:
1 .Polietilena, yang biasanya digunakan pembungkus makanan, jus dan tirai plastik.
2. High Density Polyethylene, biasa digunakan dalam tangki bahan bakar kendaraan, kemasan deterjen, dan pipa air.
3. Polipropilenia, biasa digunakan dalam produk-produk yang menggunakan fiberglass.
Ada beberapa prinsip yang digunakan dalam pengolahan sampah plastik, yaitu:
1. Reduce (mengurangi)
Mengurangi maksudnya sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Reuse (menggunakan kembali)
Sebisa mungkin kita memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang yang disposable (sekali pakai, buang)
3. Replace (mengganti)
Mengganti maksudnya teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
Ada beberapa pengolahan sampah plastik yang diterapkan dalam masyarakat, akan tetapi kami hanya mengambil 2 contoh pengolahan sampah plastik, yaitu pengolahan sampah plastik menjadi biji plastik dan pengolahan sampah plastik menjadi produk jadi (souvenir)

1. Pengolahan sampah plastik menjadi biji plastik
Tahapan-tahapan pendaurulangan sampah plastik menjadi biji plastik :
a. Pemisahan, sampah plastik harus dipisahkan dari material sampah lainnya. Misalnya memisahkannya dari sampah organik atau kertas.
b. Pemotongan, sampah plastik yang sudah dipisahkan kemudian dipotong-potong sesuai kebutuhan. Jika akan diolah menjadi biji plastik, sampah plastik ini harus dipotong kecil-kecil untuk mempermudah proses pengolahannya.
c. Pencucian, sampah plastik yang sudah menjadi potongan-potongan ini harus dicuci untuk membersihkannya dari zat-zat tertentu yang tidak dibutuhkan atau dapat mengganggu proses pengolahannya. Contoh zat tersebut adalah besi.
d. Penggilingan, setelah dicuci sampah plastik kemudian digiling agar mnejadi plastik. Tanda bahwa biji plastik yang dihasilkan melalui penggilingan memiliki kualitas bagus adalah dari mengapung tidaknya biji plastik tersebut diatas air.
d. Biji plastik yang telah diolah inilah yang akan dikirim ke pabrik pengolahan produk-produk daur ulang.

2. Pengolahan sampah plastik menjadi produk jadi (souvenir)
a. Peralatan yang dibutuhkan :
-Tong kapasitas 100 liter untuk menampung bahan baku plastik yang sudah dihancurkan.
-Kompor semawar, untuk pemanasan/pelelehan bahan baku.
-Dua batang besi yang berukuran 4 m yang berfungsi sebagai tuas pengungkit.
-Matras, agar produk yang dihasilkan bagus, setiap produk yang telah dicetak harus di press dengan menggunakan matras.
-Gergaji, alat ini digunakan untuk merapikan produk agar sesuai dengan bentuknya.
-Mesin amplas, pada saat pengamplasan akan lebih cepat dan efisien jika kita menggunakan mesin.
-Alat pendingin atau kipas angin untuk menjaga kondisi suhu pada tungku/tong dan alat press agar tetap stabil.
-Alat semprot, untuk menyimpan cat atau pernis yang akan disemprotkan diseluruh permukaan produk souvenir.
-Kompresor listrik, untuk menyemprotkan cat dan pernis ke seluruh permukaan benda.
b. Tahap-tahap pengerjaan:
-Bahan baku plastik dimasukkan dalam tong besar.
-Setelah pengumpulan bahan baku selesai, dimulailah langkah pemanasan hingga mencair.
-Setelah pemanasan, diteruskan pencetakan bahan baku yang telah menjadi cairan kental dimasukkan ke dalam tuas pengungkit.
-Langkah selanjutnya adalah proses pengepresan dengan alat press matras.
-Proses berikutnya adalah pemotongan. Dalam proses ini produk dirapikan dengan memotong bagian-bagian tepinya.
-Setelah proses pemotongan lalu pengamplasan. Proses ini dilakukan agar setiap produk yang akan di cat sudah halus.
-Langkah berikutnya adalah pengecatan. Langkah pengecatan menggunakan mesin memerlukan kecermatan yang cukup tinggi karena pengecatan yang ceroboh akan meninggalkan jejak penumpukan cat di permukaan produk yang dibuat. Proses ini sebaiknya dilakukan saat hari sedang cerah.
-Langkah yang terakhir adalah pemernisan. Langkah inilah yang menjadikan produk terlihat menarik. Pemernisan menjadikan warna yang masih kusam menjadi mengkilap. Proses ini sebaiknya dilakukan saat hari cerah agar produk yang sudah disemprot pernis mudah kering. Dan akhirnya produk siap dibungkus/dipak sebelum dipasarkan.
Sekiranya cukup sekian kawan artikel dari kami... :)














Tidak ada komentar:

Posting Komentar