Jumat, 08 November 2013

Pembuatan Pupuk Organik Cair

Limbah organik juga dapat kita olah menjadi pupuk cair. Pupuk cair memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai penyedia hara dan memperbaiki lingkungan sekitar tanaman baik secara fisik, kimia maupun biologai. Pengertian pupuk organik cair sendiri adalah pupuk berfasa cair yang dibuat dari bahan-bahan organic dengan cara pengomposan. Terdapat 2 macam tipe pupuk cair yang dibuat melalui proses pengomposan. Pertama adalah pupuk organik cair yang dilakukan dengan cara melarutkan pupuk organik cair yang telah jadi atau setengah jadi kedalam air. Jenis pupuk yang dapat dilarutkan misalnya pupuk hijau, pupuk kompos, pupuk kandang atau campuran semuanya. Pupuk cair seperti ini suspense larutannya kurang stabil dan mudah mengendap, sehingga kita tidak dapat menyimpan pupuk ini dalam jangka waktu yang lama. Biasanya pupuk ini jika telah jadi maka akan segera digunakan. Kedua adalah pupuk cair yang terbuat dari bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerobdengan bantuan organisme hidup. Bahan baku yang digunakan dalam penbuatan dengan cara ini adalah bahan organik yang belum terkomposkan. Pupu ini bersifat stabil, berbeda dengan pupuk hasil dari cara yang pertama. Pupuk cair tidak dapat digunakan sebagai pupuk utama dalam bercocok tanam. Pupuk cair lebih efisien jika digunakan untuk daun, bunga dan batang dari pada digunakan pada media taman karena  mudah terbawa erosi.

Sebelum kita membuat pupuk cair, kita harus menyiapkan bahan-bahan terlebih dahulu. Bahan-bahan yang harus kita siapkan adalah 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30kg hijauan (gedebong pisang, jerami, daun leguminosa), 100 gr gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), dan air bersih secukupnya. Setelah semua bahan siap, siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, 1 meter selang aerator  transparan dengan diameter kira-kira 0,5 cm, botol plastic aqua ukuran 1 liter dan lubangi tutup botol sebesar ukuran diameter selang aerator. Potong bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan ke dalam tong dan tambahkan air. Lalu aduk hingga rata. Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga rata. Kemudian tambahkan larutkan bahan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
Tutup tong dengan rapat dan masukkan selang ke tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk, sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
Tunggu hingga 7-10 hari, Jika bau sudah seperti tape adonan sudah matang dan pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaring. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk padat. Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik dan tutup rapat. Pupuk organik cair telah siap digunakan.
Cara penggunaan pupuk cair yaitu dengan mengencerkan pupuk dengan air bersih terlebih dahulu, lalu disemprotkan ke tanaman. Untuk merangsang pertumbuhan daun, pupuk cair bisa disemprotkan pada tanaman yang baru bertunas. Sedangkan untuk menghasilkan buah, biji atau umbi, pupuk disemprotkan pada saat perubahan fase tanaman dari vegetatif ke generatif.
Cukup sekian artikel tentang Pembuatan Pupuk Organik Cair. See you next day guys...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar