Minggu, 03 November 2013

Sampah Anorganik

Sekarang kami akan membahas tentang sampah anorganik.
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme di tanah sehingga menyebabkan proses penghancuran berlangsung lama. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, misalnya mineral, minyak bumi, ataupun proses dari industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam, seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat organik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam tetapi ada sebagian yang dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol, botol plastik, kaleng, dan sebagainya. Untuk jenis sampah anorganik sendiri misalnya potongan-potongan logam, pecahan gelas, kaleng bekas, botol bekas, kertas, dan lain-lain. Sampah anorganik memiliki dampak seperti gangguan kesehatan, menurunnya kualitas lingkungan, menurunnya estetika lingkungan, dan terhambatnya pembangunan negara. Sampah anorganik dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena sampah dapat menjadi tempat berkembang biaknya lalat dan menimbulkan penularan berbagai penyakit. Sedangkan sampah anorganik dapat menurunkan estetika lingkungan karena sampah yang bau, kotor, dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah dipandang mata.
Sampah anorganik tidak dapat didegradasi secara alami. Untuk menanggulanginya kita dapat melakukan daur ulang. Ada beberapa sampah anorganik yang dapat didaur ulang, yaitu kertas, botol, dan plastik.
1.Sampah  kertas
   Sampah ini dapat dikumpulkan menjadi 1 bagian. Kumpulan sampah kertas dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan tangan. Seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Selain itu, sampah yang didaur ulang akan menghasilkan produk yang dikelompokkan menjadi corrugated (bahan pembungkus barang), newsprint (kertas koran), mixed (dengan warna yang berbeda) dan kertas kerja atau office paper. Jenis produk kertas daur ulang ditentukan oleh limbah kertas yang digunakan sebagai bahan bakunya.
2. Sampah botol
    Botol beling mempunyai nilai yang tinggi apalagi jika masih utuh. Jika tidak utuh masih dapat didaur ulang dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Selain didaur ulang menjadi botol yang baru, botol yang utuh dapat digunakan sebagai kerajinan, misalnya kerajinan botol lukis.
3. Sampah plastik
    Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya penekanan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan memakai kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar